Kamis, 11 Maret 2010

ALIANSI STRATEGI - STUDI KASUS 1

Aliansi Strategi
Aliansi strategis biasanya terdiri dari sejumlah persahaan yang mengharapkan dapat memperoleh sinergi dari satu atau lebih usaha bersama berikut ini. Mungkin mereka berbagi biaya pengembangan teknologi atau menempuh sejumlah aktivitas pemasaran yang saling melengkapi. Mereka mungkin dapat memperoleh economy of scale atau economy of scope atau berbagai macam keunggulan komersial lainnya. Namun, salah satu sinergi yang mungkin terabaikan adalah kemungkinan bagi sebuah perusahaan yang kuat secara keuangan membantu perusahaan yang secara keuangan lemah untuk menurunkan cost of capital-nya dengan menyediakan equity atau debt financing dengan harga yang menarik.
Aliansi strategi sekarang ini kabur. Definisi aliansi strategis tidak jelas karena berkonotasi dengan berbagai arti bagi pengamat yang berbada-beda. Dalam salah satu bentuk aliansi strategi lintas batas,dua perusahaan saling mempertukarkan saham kepemilikan. Ini merupakan kasus untuk aliansi strategis Bang & Olufsen dan Philps berikut ini:
KASUS ILUSTRATIF
Bang&Olufsen dan Philips N.V
Salah satu contoh bagus tentang sinergi keuangan disediakan oleh aliansi strategis lintas batas dari Philips NV, belanda, dengan Bang & Olufsen (B&O), Denmark, pada tahun 1990.Philips NV merupakan salah satu perusahaan multinasional terbesar di dunia dan perusahaan consumer electronics terkemuka di Eropa. B&O adalah sebuah competitor kecil Eropa namun memiliki market niche yang bagus di ujung atas pasar audio-visual.
Motivasi Philips
Philips merupakan pemasok utama komponen untuk B& O, suatu situasi yang diharapkan terus berlanjut.Perusahaan itu juga ingin menggabungkan kekuatan dengan B&O di pasar elektronika konsumen tingkat atas di mana Philips tidak memiliki citra kualitas yang dinikmati B&O. Philips khawatir bahwa tekanan keuangan mungkin memaksa B&O memilih sebuah competitor Jepang untuk menjadi mitranya. Ini akan sangat merepotkan. Selama ini B&O selalu mendukung usaha-usaha politis Philips untuk mendapatkan dukungan EU untuk membuat sedikit perusahaan elektronika konsumsi milik Eropa yang masih tersisa agar lebih kompetitif dalam menghadapi competitor Jepang yang kuat.
Motivasi B&O
B&O berminat dalam aliansi dengan Philips untukmendapatkan akses yang cepat ke teknologi barunya serta bantuan dalam mengkonversikan teknologi itu ke aplikatif produk B&O. B&O ingin jaminan peyampaian komponen yang tepat waktu dengan volume besar dan harga diskon dari Philips itu sendiri, maupun akses ke jaringan pemasok Philips yang luas dengan ketentuan yang dinikmati Philps. Hal yang sama pentingnya, B&O ingin mendapatkan suntikan equity dari Philps untuk memperkuat posisi keuangannya sendiri yang sedang rapuh. Meskipun memiliki keahlian komersial, dalam beberapa tahun terakhir B&O hanya mendapatkan keuntungan marginal,dan sahamnya yang diperdagangkan secara public dianggap terlalu beresiko untuk membenarkan penerbitan equity public baru di Denmark maupun di luar negeri. Perusahaan itu tidak memiliki kelebihan kapasitas pinjaman.
Aliansi Strategi
Disepakatilah sebuah aliansi strategis yang akan memberikan masing-masing mitra apa yang diinginkannya secara komersial Philips setuju untuk menginvestasikan sekitar $50 juta untuk meningkatkan equity dari anak perusahaan operasi utama B& O.Sebaliknya, Philips menerima kepemilikan 25% dari perusahaan yang diperluas ini.
Ketika aliansi strategis B&O dimumkan kepada public tanggal 3Mei1990, harga saham B&O Holding, perusahaan yang listed di Copenhagen Stock Exchange,melonjak 35% selama dua hari berikutnya. Harganya tetap pada tingkat itu sampai krisi perang teluk untuk sementara mendepresi harga saham B&O. Harga saham itu kemudian pulih dan sinergi yang diharapkan pun akhirnya terwujud.
Sumber: Diabstrasi dari The Strategic Alliance of Bang & Olufen and Philips NV, Thunderbird Case Series, 1999.
Suatu aliansi strategis dapat berupa takeover defense bila tujuan utamanya adalah menempatkan sebagian sahamnya di tangan yang stabil dan bersahabat. Bila yang terjadi,ini sekedar bentuk lain dari investasi portofolio.
Dalam suatu aliansi strategis yang lebih komprehensif, selain mempertukarkan saham,mitra-mitra itu membangun sebuah joint venture tersendiri untuk mengembangkan dan memproduksi suatu produk atau jasa. Banyak contoh aliansi strategis sedemikian dapat ditemukan dalam industry otomotif,elektronika, telekomunikasi, dan penerbangan. Aliansi sedemikian terutama cocok untuk produk-produk berteknologi tinggi dimana biaya riset dan pengembangan sangat tinggi dan introduksi perbaikan yang tepat waktu merupakan hal yang penting.
Tingkat ketiga kerja sama mungkin melibatkan kesepakatan pemasaran dan pelayanan bersama di mana masing-masing mitra mewakili yang lain di beberapa pasar tertentu. Sejumlah pengemat yakin kesepakatan sedemikian mulai menyerupai kartel yang banyak muncul dalam tahun 1920-an dan 1930-an. Karena mengurangi kompetensi,kartel telah dilarang oleh berbagai kesepakatan internasional dan banyak undang-undang nasional.
Masih harus silihat apakah gelombang terakhir tentang aliansi strategis dengan dan diantara para mitra di Uni Erofa cukup stabil dan berumur panjang. Tampaknya seolah-oleh kebanyakan perusahaan merasa bahwa mereka harus memperlakukan pasar internal Uni Eropa sebagaimana Negara Kesatuan Eropa. Aliansi stratgis merupakan jalan yang cepat untuk mendapatkan cakupan seluas EU. Hal ini khususnya menarik bagi perusahaan yang secara historis telah melayani pasae EU melalui ekspor,lisensi atau FDI lebih kecil dalam fasilitas perakitan dan pelayanan.Secara khusus, perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Norwegia,Israel dan Swiss merasa tekanan untuk menjadi perusahaan-perusahaan dari AS, Jepang, Kananda, dan Australia. Setelah euphoria yang terkait dengan pasar internal mulai menguap,mungkin saja dari banyak aliansi strategis yang buru-buru ini akan terurai lagi dan digantikan oleh dengan cara yang moderat oleh berbagai tipe FDI tradisional.

Eiteman, David.K, Arthur Stonehill, and Michael. H.2004. Manajeman Keuangan Multinasional 2. Edisi kesembilan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:PT.Indeks Kelompok Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar